Tanya Jawab Seputar Meninggalkan
Keduniawian 02
Pertanyaan :
Buddha membabarkan bahwa bila kaum hawa
menjadi anggota Sangha maka masa berlangsungnya perkembangan Ajaran Buddha
murni di dunia ini, akan menjadi berkurang 500 tahun, apakah dengan demikian
wanita boleh meninggalkan keduniawian?
Master Chin Kung Menjawab :
Sesungguhnya pria dan wanita adalah setara, jika
ada perbedaan maka bukanlah Buddha Dharma, paling minim bukanlah Ajaran
Mahayana; di dalam Aliran Hinayana masih ada kemelekatan ini, namun di dalam
Aliran Mahayana tidak ada, Aliran Mahayana menitikberatkan pada kesetaraan.
Mengapa sutra Buddha mengatakan bahwa jika kaum
hawa memasuki Sangha maka masa berlangsungnya Ajaran Buddha murni di dunia ini
akan menjadi berkurang 500 tahun? Ini artinya kerisauan wanita lebih banyak,
hatinya sempit, sifat iri hatinya juga berat, inilah alasannya. Apakah benar
ucapan Buddha ini? Setelah kita pikirkan maka akan memahaminya.
Sebenarnya apa alasan yang sesungguhnya? Yakni
kehidupan rumahtangga mereka. Wanita lebih banyak tinggal di rumah, cakupan
lingkungan hidup mereka sangat sempit, pria berada di luar, lingkungan hidupnya
lebih luas. Lingkungan yang sempit maka dengan sendirinya hatinya juga sempit,
niat pikiran yang timbul hanya memikirkan keuntungan bagi lingkungan kecilnya.
Maka itu, setelah belajar Ajaran Buddha, harus
melapangkan hati, melepaskan semua kemelekatan, sehingga sanggup mengamalkan
“hati selapang angkasa luar mampu merangkul semesta alam”, maka wanita juga
dapat mencapai KeBuddhaan. Di dalam “Saddharma Pundarika Sutra” tercantum
perumpamaan tentang Putri Naga pada usia 8 tahun telah mencapai KeBuddhaan.
Pada saat Buddha membabarkan Dharma ini masih dalam
masa perkembangan Dharma murni, setelah tiba masa berakhirnya Dharma maka semua
sudah terbalik. Upasaka Huang Nian-zu pada masa lansianya merasa sangat
berterimakasih dan berkata, pada periode masa perkembangan Dharma murni dan periode
Dharma kembaran, urutan para praktisi yang berhasil melatih diri adalah sebagai
berikut, Bhiksu menempati urutan pertama, yang kedua adalah Bhiksuni, yang
ketiga adalah umat awam pria dan yang keempat adalah umat awam wanita.
Sekarang pada periode masa berakhirnya Dharma,
urutan praktisi yang berhasil, yang melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati
adalah sebagai berikut, umat awam wanita menempati urutan pertama dengan jumlah
terbanyak, yang kedua adalah umat awam pria, yang ketiga adalah Bhiksuni dan
yang paling terakhir adalah Bhiksu.
Mengapa Bhiksu sulit mencapai keberhasilan? Karena
mengejar ketenaran dan keuntungan, hatinya tidak difokuskan melatih diri, tak
sebanding dengan umat awam. Umat awam setelah mendengar Ajaran Buddha dapat
melatih diri dengan serius, sedangkan anggota Sangha malah memanfaatkan Buddha
Dharma untuk mengejar ketenaran dan keuntungan, ini adalah kesalahan besar!
Maka itu, umat wanita janganlah karena ucapan ini
menjadi cemas, diri sendiri harus membangkitkan ketekunan melatih diri.
問:佛說女眾出家會滅法五百年,請問女眾可否出家?
答:其實女眾與男眾是一樣的,如果有分別就不是佛法,至少不是大乘法;小乘法有這些執著,大乘法沒有,大乘法是平等法。何以佛經說女眾出家將佛的法運減少了五百年?意思是說女眾的煩惱多,心量小,嫉妒心重,原因在此。佛說這話是不是真的?我們想想就曉得了。究竟是什麼原因?生理與家庭的生活因素。女人多半主內,生活的範圍很小;男人主外,生活範圍大。生活範圍小,心量自然小,起心動念只想到這個小圈圈的利益。所以,學佛之後,一定要拓開心量,如果也能一切放下,做到「心包太虛,量周沙界」,女人一樣能成佛。
《法華經》用龍女表法,龍女八歲成佛。佛說這個話是在正法時期,在末法時期就完全顛倒了。往年黃念祖老居士感慨的說,正法時期、像法時期修行證果成就的人,在比例當中,出家男眾排名第一,第二是出家女眾,第三是在家男眾,第四是在家女眾。現在末法時期,學佛真正有成就,念佛能往生的,在家女眾佔的人數最多,其次是在家男眾,再其次是出家女眾,最後是出家男眾。
出家男眾何以不能成就?求名聞利養,心不在道上,不如在家同修。在家同修聞到佛法後真修,而出家同修往往是利用佛法求自己的名聞利養,這是大錯特錯!所以,女眾同修不要擔心這些話,自己要好好用功。21-090-0083