Tanya Jawab Seputar Sila 10
Pertanyaan
:
Orang ini tidak mengambil Visudhi Trisarana,
memastikan bahwa Buddha Sakyamuni adalah gurunya, membuka sebuah vihara yang
tidak ada ijin resminya, apakah tindakannya ini benar?
Master Chin Kung Menjawab :
Visudhi Trisarana adalah sebuah upacara, sebagai
siswa Buddha sepatutnya harus serupa dengan Buddha, memberikan teladan yang
baik bagi masyarakat, “belajar menjadi guru manusia, bertindak menjadi teladan
dunia”, dengan adanya penuntun yang benar barulah anda akan memiliki
kebijaksanaan benar dan pencerahan benar. Andaikata anda malah berkata “saya
ini hebat, para anggota Sangha ini tak sebanding dengan diriku, maka itu saya
tak perlu pergi mengambil Visudhi Trisarana”, anda telah menjadi sombong.
Tindakan anda ini, akan mengakibatkan para praktisi lainnya juga tidak sudi
mengambil Visudhi Trisarana, anda telah menghancurkan Ajaran Buddha, akibat
karma ini harus dipertanggungjawabkan.
Mungkin ada anggota Sangha yang tidak melatih diri,
juga tidak memiliki etika moral, namun sekarang dia sudah mengenakan jubah,
sebagai siswa Buddha, masih harus ke hadapannya untuk mengambil Visudhi
Trisarana. Visudhi Trisarana adalah berlindung pada Triratna, bukan berlindung
pada anggota Sanghanya, ini kita jelaskan secara terperinci saat memberikan
Visudhi Trisarana.
Anggota Sangha meskipun tidak melatih diri, namun
dia mewakili Sangha, untuk menjadi saksi bagi dirimu, ini adalah prosedur yang
harus ada. Seperti kata pepatah “guru membimbing masuk ke pintu, melatih diri
tergantung pada diri masing-masing”, kita baik-baik melatih diri, kelak
prestasi kita mungkin bisa melampauinya, contoh ini sungguh bagus sekali.
Tetapi dengan memandang rendah pada para praktisi
ini, anda telah melakukan kesalahan, timbul keangkuhan, ini pasti akan menjadi
rintangan bagi diri sendiri. Buddha melihat semua makhluk sebagai Buddha,
Bodhisattva melihat semua makhluk sebagai Bodhisattva, orang awam melihat
Buddha dan Bodhisattva sebagai orang awam; melihat semua makhluk adalah orang
bersalah, maka sesungguhnya diri sendirilah yang bersalah, diri sendiri tidak
baik, maka melihat semua makhluk adalah tidak baik.
Maka itu ada orang yang bertanya pada diriku,
kapankah kita baru bisa mencapai KeBuddhaan? Saya menjawab hingga suatu hari
ketika anda melihat nyamuk, semut, makhluk di alam setan kelaparan dan neraka
adalah Buddha, maka saat itulah anda telah mencapai KeBuddhaan, tidak perlu
bertanya pada orang lain.
Melatih diri adalah memutuskan khayalan, perbedaan
dan kemelekatan, akhirnya jiwa sejati anda akan muncul keluar, itulah
KeBuddhaan; inilah letak perbedaan antara makhluk awam dengan Buddha. Anda
tidak sudi menuruti ajaran Buddha untuk pergi mengambil Visudhi Trisarana, ini
menunjukkan anda masih memiliki kemelekatan, perbedaan dan khayalan. Andaikata
vihara itu berprilaku tidak benar, maka setelah mengambil visudhi, kita memberi
penghormatan dan persembahan, tetapi kita takkan belajar darinya. Memberi
penghormatan dan persembahan adalah keseimbangan batin, tidak bisa dikatakan
kalau orang jahat tidak kita jaga, ini tidak boleh, orang jahat kalau sedang
kesusahan juga harus dibantu.
Vihara
harus didaftarkan pada negara, setiap tempat ada Departemen Keagamaan
masing-masing. Di dalam “Brahmajala-sutra”, Buddha menetapkan dua sila berat,
yakni sebagai siswa Buddha “tidak menjadi perampok negara, tidak menfitnah pemimpin
negara”. “tidak menjadi perampok negara” artinya tidak melakukan hal yang
melukai negara dan masyarakat. Tidak
menfitnah pemimpin negara, termasuk di dalamnya kepala daerah, seperti
gubernur, camat, menteri, ketua vihara dan sebagainya.
Orang lain melakukan kesalahan, kita tidak boleh
menfitnahnya, tetapi boleh menasehatinya, saat menasehati jangan sampai ada
pihak ketiga yang mendengar atau melihatnya, ini untuk menjaga harga dirinya;
jika mengatakan kesalahannya di depan umum, dia takkan bisa menerimanya, ini
adalah cara yang salah, ini adalah menjalin permusuhan dengan orang lain. Jika
sudah dinasehati tiga kali dan tetap tidak berubah, maka jangan nasehati lagi,
ini adalah aturan jadi orang, pasti takkan membuat fitnahan.
Di dalam sutra Buddha yang berjudul “Ying Luo Jing”,
Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa Sila Bodhisattva untuk praktisi berkeluarga
ada dua butir yakni yang pertama adalah “tidak menggelapkan pajak negara”, ini
sangat penting. Lihatlah sekarang banyak para pengusaha yang menghalalkan
segala cara untuk meminimalisasi jumlah
pajak yang akan disetornya, andaikata seorang siswa Buddha hanya memiliki niat
pikiran sedemikian, sudah melanggar sila, apalagi jika berani melakukannya; yang
kedua adalah tidak melanggar hukum negara, harus mematuhinya dan jangan sampai
melanggar hukum.
Buddha mengajarkan pada kita harus mengambil
Visudhi Trisarana, Lima Sila, Bodhisattva Sila, anda mendirikan vihara maka
harus terlebih dulu mengambil Bodhisattva Sila barulah boleh memimpin umat.
Umat berkeluarga setelah mengambil Bodhisattva Sila barulah boleh mengenakan “man-yi(lembaran
jubah luar)”, andaikata belum mengambil Bodhisattva Sila dan mengenakan “man-yi”,
ini ada dosanya, ini harus diketahui, sedangkan untuk pengambilan Lima Sila
tidak ada jubahnya.
Sedangkan jubah Hai Qing boleh dikenakan dan tidak
ada batasannya, jubah Hai Qing adalah pakaian resmi yang dikenakan pada masa
Dinasti Han, siapapun boleh mengenakannya. Maka itu jubah yang kita kenakan
semuanya adalah pakaian umat berkeluarga, hanya pada upacara kebaktian barulah
kita mengenakan lembaran kain berpetak, yang merupakan pakaian resmi Buddhisme.
Dengan menaati aturan ini, maka citra Buddha senantiasa berada di dunia ini,
jika aturan ini tidak kita taati, maka akan merusak citra Ajaran Buddha; akibat
karma dari merusak citra Ajaran Buddha dan memecah belah Sangha adalah setara,
ini tidak boleh tidak diketahui.
問:一個沒有皈依的人,自己認定世尊就是他心目中的師父,開辦一所沒有註冊的佛堂,請問這樣如法嗎?
答:皈依是個儀式,我們真正做佛門弟子應當像佛一樣,給社會大眾做個很好的榜樣,「學為人師,行為世範」,有這個正確的引導,你才是真正智慧、正覺。如果你說「我很行,這些出家人還不如我,我用不著去皈依」,你生起傲慢心了。你這種做法,會讓所有天下學佛的人都不要皈依,你就把佛教毀掉了,這個因果責任要負擔。
也許有的法師沒有修行,也沒有什麼道德,但是他已經穿了這身衣服,我們真正做佛弟子的,還要到他面前接受皈依。皈依是皈依三寶,不是皈依某法師,這點我們在傳授三皈時講得很清楚。這個就像現在入黨儀式一樣,上級黨部一定會派個資深黨員來監誓,就是他來給你做證明的意思。出家人不管有沒有修行,都代表住持三寶,來給你做證明的,這個手續一定要有。所謂「師父領進門,修行在個人」,我們自己好好修,將來成就可能超過他,這類例子太多了。但是你瞧不起這些修行人,自己就已經有過失,生起了貢高我慢的心,這決定給自己造成障礙。佛看一切眾生都是佛,菩薩看一切眾生都是菩薩,我們凡夫看佛菩薩也是凡夫;看一切眾生有不是,是我自己的不是,我自己不善,看一切眾生都不善;我要是個善人,看一切眾生都是善。所以有人問我,什麼時候我們才能成佛?我回答哪一天你看到蚊蟲、螞蟻、餓鬼、地獄都是佛,你就成佛了,不必問人。修行就是把妄想斷掉,分別斷掉,執著斷掉,最後你顯露出來的是真心、自性,那就是佛;眾生跟佛的差別就在此地。你不願意依照佛的教誨去接受三皈,你就是有執著、分別、妄想。這個道場如果不如法,我們皈依之後,對它恭敬、供養,不跟它學習就對了。恭敬、供養是平等的,不能說惡人你就不照顧,那不可以,惡人有困難也要幫助。
一定要向國家註冊,現在各地都有佛教協會、宗教局。佛在《梵網經》的兩條重戒,就是佛弟子「不作國賊,不謗國主」。所謂「不作國賊」,賊是傷害,是賊害的意思,也就是不可以做傷害國家、傷害社會的事情。不可以毀謗國家領導人,國主是國家領導人,意思延伸就是各個階層的領導人,比如省長是省的領導人,縣長是縣的領導人,宗教局長是宗教局的領導人,寺的住持是一個寺的領導人。他有過失,我們不可以毀謗,但可以勸導,勸導要選在沒有別人聽到、看到的時候,顧全他的面子才是真正的善意;大庭廣眾當中說他的過失,他很不容易接受,那方式就是錯誤的,是與人結冤仇。勸三次不能改,就不要再勸了,這是做人的道理,決定不毀謗。
佛在《瓔珞經》裡講在家菩薩戒有兩條,一是「不漏國稅」,這個很重要。你看現在很多做生意的人想盡方法少繳一點稅,佛弟子要是有這種念頭,就已經破戒,更不能有這種行為;二是「不犯國制」,國制是國家法律,一定要遵守,決定不可以犯法。
佛教給我們要受三皈、五戒、菩薩戒,你建道場要受菩薩戒才可以領眾。佛門在家居士受菩薩戒的可以搭縵衣,不受菩薩戒搭縵衣就有罪過,這個一定要知道,五戒沒有衣的。穿海青沒有限制,海青是中國漢朝的禮服,誰都可以穿。所以我們穿的服裝全是在家的,只有在佛事當中才搭衣,縵衣是佛門的禮服。遵守這個制度,就是佛的形象常住在世間,如果這個制度我們不遵守,形象就破壞了;破壞佛的形象與破和合僧的罪是相等的,這個不能不知道。21-269-0001